sumber foto : http://archive.kaskus.co.id/thread/6480951/0#16
Siapa yang pernah memainkan permainan ini dikala kecil dulu?
Permainan ini merupakan salah satu permainan yang populer di seluruh nusantara.Biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, dihari libur sekolah dan hari-hari besar keagamaan ditiap-tiap sudut nusantara.
Libur sekolah diumumkan,anak-anak pulang sekolah langsung ke hutan pinggir kampung mencari bambu tua yang kuat,besar dan panjang. Butuh 3 orang untuk mengangkat bambu yang telah dipotong,kemudian pulang kekampung dan membuat sendiri meriam mereka,amazing kan?
“Saking populernya permainan ini, di beberapa daerah jika ada anak laki-laki baru lahir maka akan diumumkan dengan meriam bambu.
Tradisi menyalakan meriam bambu saat ini masih dapat ditemukan di daerah daerah di Indonesia.
"Peperangan" dengan meriam bambu biasanya dilakukan antara dua kubu dari dua desa berbeda, Kedua kubu ini akan saling serang,bersahut-sahutan.Di daerah Tapanuli,meriam dimainkan saat ada hari-hari besar,seperti natal dan ramadhan. Biasanya akan dimainkan ditempat-tempat yang sepi,sepeerti dipinggir kampung. Tapi yang namanya anak-anak kadang tidak bisa terkendali,beberapa kali saya pernah memainkanya dipinggir jalan raya,menunggu orang yang lewat naik mobil/motor,di ujung moncong meriam itu dikasih batok kelapa,pas kendaraan melintas meriam ditembakkan,pengendara akan kaget,selanjutnya kami kabur bersembunyi.
Tapi itulah masa kecil,dengan segala keindahannya.
Cara membuat meriam bambu:
Bahan :
Bahan :
Bambu
· Siapkan bambu yang berdiameter besar serta sudah tua.
· Potong antara 1.5 – 2 meter (sesuai selera). Pendek dan panjang akan mempengaruhi kualitas tekanan gas yang dihasilkan yang otomatis semakin panjang akan menghasilkan suara lebih menggelegar.
· Lubangi bambu sekitar 10cm dari arah pangkal berdiamieter sekitar sebesar ibu jari yang akan dipakai memasukan karbit dan menyulut gas.
· Ikat sekitar sambungan ruas bambu dengan karet bekas ban dalam motor, untuk memperkuat kapasitas bambu dari tekanan tenaga yang dihasilkan gas dari karbit pada saat disulut.
· Lobangi bagian sambungan ruas diantara pangkal yang telah dilubangi dengan ujung meriam dengan menggunakan linggis (besi panjang berujung tajam dan ujung satunya berbentuk kaki kambing yang gunanya untuk mencabut paku yang kadang disebut sebagai kaki kambing). Pastikan sambungan ruas bagian dalam ini terlubangi dengan baik yang hampir rata dengan diameter bambu, ini sangat penting supaya tekanan gas karbit yang dihasilkan tidak tertahan yang akan menyebabkan tekanan dan akhirnya membuat bambu mudah pecah.
· Siapkan bambu yang berdiameter besar serta sudah tua.
· Potong antara 1.5 – 2 meter (sesuai selera). Pendek dan panjang akan mempengaruhi kualitas tekanan gas yang dihasilkan yang otomatis semakin panjang akan menghasilkan suara lebih menggelegar.
· Lubangi bambu sekitar 10cm dari arah pangkal berdiamieter sekitar sebesar ibu jari yang akan dipakai memasukan karbit dan menyulut gas.
· Ikat sekitar sambungan ruas bambu dengan karet bekas ban dalam motor, untuk memperkuat kapasitas bambu dari tekanan tenaga yang dihasilkan gas dari karbit pada saat disulut.
· Lobangi bagian sambungan ruas diantara pangkal yang telah dilubangi dengan ujung meriam dengan menggunakan linggis (besi panjang berujung tajam dan ujung satunya berbentuk kaki kambing yang gunanya untuk mencabut paku yang kadang disebut sebagai kaki kambing). Pastikan sambungan ruas bagian dalam ini terlubangi dengan baik yang hampir rata dengan diameter bambu, ini sangat penting supaya tekanan gas karbit yang dihasilkan tidak tertahan yang akan menyebabkan tekanan dan akhirnya membuat bambu mudah pecah.
Ciri-ciri bambu yang tua:
· Permukaan kulitnya sudah berubah warna dari warna aslinya, berwarna agak putih karena termakan usia dan bercorak seperti sudah ditempeli oleh fungus (sejenis jamur).
· Bertekstur kulit yang sangat keras.
· Berdaun yang sudah jarang kecil karena pasokan nutrisi daun yang sudah terlalu panjang dari akar ke ujung daun.
Persiapan lain:
· Sediakan penyulut yang terbuat dari bambu atau dari ranting katu sepanjang 1 meter.(dibeberapa daerah ada yang memakai pakaian bekas atau handuk bekas,tanpa menggunakan kayu)
· Balut ujungnya dengan kain bekas yang terbuat dari katun kemudian rendam dalam minyak tanah.
· Buat tutup lubang lodong dari kain yang digulung kemudian direndam didalam air, ini berguna supaya pada saat ditutupkan ke lubang, tidak ada gas karbit yang keluar dari dalam lodong, sehingga konsentarsi gas yang nantinya terkumpul semakin padat yang akan menghasilkan tekanan serta suara yang dahsyat.
· Karbit dipecah menjadi bagian kecil sebesar kerikil atau sebesar ibu jari dengan cara memecahnya memakai palu. Simpan di tempat kering dalam plastik dan terbuka
Cara memainkan meriam bambu :
· Tempatkan lodong dengan posisi diganjal 1/3 di bagian ujung dengan mempergunakan batang pohon. (paling pas kalau diganjal dengan batang pisang yang terlebih dulu diberi dudukan untuk badan lodong supaya lodong stabil pada saat lodong meledak). Posisi lodong seperti ini akan memberikan efek gas mengumpul dengan konsentrasi tinggi di bagian pangkal lodong dan mengindari air yang mengalir ke ujung lodong.
· Jika ada lebih dari 1 lodong, berikan jarak antar lodong paling tidak 15-20cm.
· Masukan 1 butir karbit yang telah dipecah tadi kedalam lubang lodong.
· Masukan air kira-kira seukuran gelas kecil (200ml) yang akan mengurai karbit menjadi gas.
· Segera tutup lubang lodong dengan penutup lobang yang terbuat dari kain tadi.
· Biarkan selama 3-5 menit. (sekarang meriam mambu siap diledakan).
· Nyalakan penyulut.
· Buka tutup lodong.
· Beri jarak antara lodong dengan badan kita kira-kira 1.5 meter. Ini demi menjaga keamanan badan kita dari ledakan balik yang keluar dari lubang lodong.
· Tempat kan api yang menyalat di penyulut diatas lubang dan DUAAARRRRR!!!
·NB : Dibeberapa tempat meriam bambu menggunakan bahan bakar minyak tanah,dan harus dipanasi sekitar 5 menit,lubang nya ditiup demi tujuan yang sampai hari ini belum saya ketahui.
· Respect to traditions and culture. Ini yang akan memperkaya khasanah budaya kita.
Achtung:
· Permainan ini bisa dimainkan oleh anak usia 10 tahun keatas dengan supervisi orang dewasa. (tentunya yang punya nyali besar, kalau nyali kecil main bola bekle aja ya).
· Sebaiknya dimainkan di tanah kosong yang jauh dari pemukiman penduduk.
· Karbit sebaiknya digunakan sampai habis atau jika bersisa simpan di tempat kering dalam keadaan tidak tertutup rapat, untuk menghindari gas yang akan terbentuk dan berbahaya.
· Jangan gunakan lodong yang pecah karena gas akan menyebar dan berbahaya saat ledakan terjadi.
· Jangan bermain lebih dari 1 jam terus menerus (bayangkan jika ada 3 lodong maka dalam 10 menit ada 3-5 ledakan dan dalam 1 jam ada berapa ledakan yang akan masuk dalam gendang telinga kita). Safety first!
Bambu akan menciptakan efek yang berbunyi sangat nyaring memekakkan telinga tapi getar yang lemah.
Be the opportunist, karena kesempatan gak datang 2 kali.
Kapan lagi kita mulai kalau tidak sekarang. Be safe! Tanpa missing your fun.
0 komentar:
Posting Komentar